Kisi- Kisi Materi Sistem penunjang keputusan (SPK ) perteman 9-14
Pertemuan9
- 1.
Pert. 9 Rancang Bangun SPK
- 2. Rancang
Bangun SPKSistematika Rancang Bangun SPK Sistematika pemecahan masalah
dimulai dari ide dasar perkembangan pengambilan keputusan. Analisis ini
kemudian dikaitkan dgn permasalahan para pengambil keputusan berdasarkan
tinjauan bbrp elemen keputusan dgn mengoptimalkan sumber daya yg tersedia.
Tahap perancangan SPK pada garis besarnya tdd :1. Penentuan Tujuan
Penelitian2. Tahap Studi Pendahuluan dan Studi Kelayakan3. Tahap Perumusan
Kebutuhan Data Input dalam kaitannya dgn pengembangan sistem informasi4.
Tahap Perumusan Kemampuan yg harus dipenuhi oleh SPK dan perlengkapan yg
dibutuhkan5. Tahap Perancangan dan Pengembangan SPK
- 3. Rancang
Bangun SPK Tahapan Rancang Bangun SPK Identifikasi Tujuan Rancang Bangun
Berguna untuk menentukan arah dan sasaran yang ingin dicapai. Ini berguna
sebagai acuan/pedoman dalam perancangan SPK. Perancangan Pendahuluan
Berguna untuk merumuskan kerangka dan ruang lingkup SPK, serta persyaratan
unjuk yg mesti dipenuhi, memilih konsep menganalisa dan mengaplikasi model
pembuatan keputusan yg relevan dgn tujuan SPK yg akan dibangun, juga
Mengidentifikasi spesifikasi SPK. Perancangan SPK Meliputi
kegiatan-kegiatan analisa sistem sampai perancangan konfigurasi SPK.
- 4. Rancang
Bangun SPKAnalisa Sistem Memiliki aktifitas-aktfitas sbb :1. Mempelajari
Sistem yg Ada Analisis hendaknya dilakukan secara holistik (utuh dan
menyeluruh), mencakup hal-hal sbb : a. Menelaah kembali fakta-fakta
historis b. Analisis input c. Meninjau kembali metode dan prosedur d.
Meninjau kembali file-file yg dipelihara e. Analisa output f. Membuat
diagram alir sistem yg ada2. Merumuskan Spesifikasi Sistem Spesifikasi
sistem harus mencakup item-item sbb : a. Data masukan dari dokumen sumber
b. Metode dan prosedur yg menunjukkan hubungan data masukan terhadap file
data dan file data terhadap keluaran sistem
- 5. Rancang
Bangun SPK c. File data yg dipelihara dan organisasinya d. Keluaran yg
dihasilkanPerancangan Konfigurasi Sistem Diawali dgn meninjau kembali
informasi pada sistem yg ada, lalu memilih satudari tiga tingkatan
teknologi pengembangan SPK, kemudian merancang ketigakomponen teknologi
SPK (data base, model keputusan dan model dialog) sesuaikebutuhan
performansi sistem usulan. Beberapa pedoman penting yg harus ditetapkan
dalam perancangan SPK :1. Kebijakan baru yg konsisten dgn tujuan SPK2.
Masukan data yg direncanakan3. Metode dan prosedur baru4. Data base yg
terpelihara5. Keluaran yg diperlukan6. Pertimbangan peralatan
- 6. Rancang
Bangun SPKPendekatan Perancangan Subsistem Dialog Fungsi dan fleksibilitas
suatu SPK tergantung pada kemudahan interaksi antaraSistem dgn pemakainya.
Dialog antara pemakai dgn sistem dilakukan melaluibahasa komunikasi yg dpt
dikategorikan dalam tiga jenis :1. Komunikasi antara pemakai dgn SPK2.
Komunikasi peraga/representasi3. Komunikasi pemanduPendekatan Perancangan
Subsistem Data Base Konfigurasi subsistem data base dibagi dalam dua
prosedur :1. Subsistem Manajemen Data Base2. Subsistem Ekstraksi
DataPendekatan Perancangan Subsistem Pemodelan Model yg umum dikategorikan
dalam dua jenis :1. Model Matematika2. Model Informasi
Pertemuan10
- 1. Pert. 10 Pengembangan Model SPK
- 2. Pengembangan Model SPKKonsep Model Secara umum model digunakan untuk memberikan gambaran, memberikan penjelasan dan memberikan perkiraandari realitas yg diselidiki. Karakteristik model yg baik (Siregar, 1991) :1. Tingkat generalisasi yg tinggi Semakin tinggi derajat generaslisasi suatu model, maka semakin baik, sebab kemampuan model utk memecahkan masalah semakin besar.2. Mekanisme transparansi Model dikatakan baik jika kita dpt melihat mekanismenya dalam memecahkan masalah.3. Potensi utk dikembangkan Mampu menarik minat peneliti untuk meneliti lebih jauh4. Peka terhadap perubahan asumsi Menunjukkan proses pemodelan tdk perbah berakhir, selalu memberi celah utk membangkitkan asumsi
- 3. Pengembangan Model SPK Tiga bentuk proses penyederhanaan sistem nyata dalam studi tentang sistem :1. Analis sistem Dilakukan untuk memahami bagaimana suatu sistem yg diusulkan dapat beroperasi2. Perancangan sistem Dalam hal ini yg menjadi sasaran adalah menghasilkan suatu sistem yg memenuhi beberapa spesifikasi3. Postulasi sistem Merupakan karakteristik cara penerapan model dalam studi-studi sosial, ekonomi, politik dan kedokteran yg perilaku sistemnya diketahui, tetapi proses yg menghasilkan perilakunya tdk diketahui Empat prinsip dalam membuat model :1. Keterorganisasian (block buuilding)2. Relevansi (relevance)3. Keakuratan (accuracy)4. Tingkat agresi (aggregation)
- 4. Pengembangan Model SPK Prinsip-prinsip dalam pengembangan model pada umumnya :1. Elaborasi Penyederhanaan dilakukan dgn menggunakan asumsi ketat, yg tercantum pada jumlah, sifat dan relasi variabel-variabelnya, yg memenuhi persyaratan konsistensi, ekivalensi dan relevansi2. Analogi Menggunakan prinsip-prinsip hukum, teori yg sudah dikenal secara meluas tetapi belum pernah digunakan untuk memecahkan masalah yg dihadapi3. Dinamis Pengembangan model bukanlah proses yg bersifat mekanistik dan linier, jadi dalam pengembangannya munkin saja dilakukan pengulangan Tiga faktor yg mempengaruhi sudut pandang (visi/wawasan) :1. Sistem nilai yg diyakini/dianut oleh pemodel2. Ilmu pengetahuan yg dimiliki oleh pemodel3. Pengalaman hidup dari pemodel
- 5. Pengembangan Model SPKPengembangan Model Secara umum memiliki dua tahapan proses yg tidak perlu berurutan dilakukan :1. Pembuatan Struktur Model Menetapkan batas-batas sistem yg akan memisahkan sistem dari lingkungannya dan menetapkan komponen-komponen pembentuk sistem yg akan diikutsertakan atau dikeluarkan dari model2. Pengumpulan Data Untuk mendapatkan besaran-besaran atribut komponen yg dipilih dan untuk mengetahui hubungan yg terjadi pada aktifitas sistemKlasifikasi Model Gordon (1989) mengklasifikasikan model kedalam bentuk :1. Model Fisik Model ini didasarkan pada beberapa analogi antara sistem-sistem seperti mesin dgn listrik, atau listrik dgn hidrolika.
- 6. Pengembangan Model SPK2. Model Matematika Model ini menggunakan notasi-notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk merepresentasikan sistem3. Model Statis Model dalam kategori statis, baik fisik atau matematika, memiliki nilai atribut yg berbeda dalam keadaan seimbang.4. Model Dinamis Merupakan kebalikan dari model statis, model dinamis menunjukkan perubahan setiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya5. Model Analitis Model yg penyelesaiannya dilakukan dengan teknik analitis, dgn menggunakan deduksi teori-teori matematika6. Model Numerik Model yg diselesaikan dengan teknik numerik yg menghasilkan solusi melalui tahapan-tahapan perhitungan iteratif
- 7. Pengembangan Model SPK7. Model Simulasi Penyelesaian dgn model ini dilakukan jika keadaan tidak memungkinkan untuk menggunakan cara analitik. Jika model matematika ini bersifat dinamis, penghitungan ini biasanya dilakukan dgn komputer (Emshoff, 1970)Formulasi Model Merupakan awal untuk membangun model formal yg menunjukkan ukuranPerformansi sistem sebagai fungsi dari variabel-variabel model.Siklus Model Konsep dan ide dasar untuk pemodelan membentuk siklus model yg meliputifiga fase :1. Fase Penentuan Masalah Analis akan menerima permasalahan-permasalahan dari pengambil keputusanuntuk diterjemahkan ke dalam suatu model. Kemudian dipertimbangkan teknik pemecahan masalahnya utk kemudian memilih yg sesuai misal dgn Simulasi.
- 8. Pengembangan Model SPK2. Fase Pengembangan Model Disini analis menentukan ruang lingkup sistem dan tujuannya. Elemen sistem dan hubungannya diterjemahkan ke dalam bentuk model konseptual utk kemudian dilakukan validasi atas data yg diperoleh, rancangan model dan model. Kemudian model ini dikomunikasikan dgn pengambil keputusan, bila belum diterima, maka dilakukan pengulangan penetapan sistem dan tujuan dari sistem.3. Fase Pengambilan Keputusan Model disampaika dalam bentuk presentasi ke pengambil keputusan dgn format yg mudah dipahami. Dalam hal ini informasi yg releva merupakan satu dasar pengambil keputusan untuk menetapkan keputusan.
Pertemuan12
- 1.
Pert. 12 Teknik Pengambilan Keputusan – Programa Linier
- 2. Teknik
Pengambilan Keputusan –Programa Linier Programa Linier merupakan teknik yg
banyak digunakan dalam kegiatan Penelitian Operasi (Operational Research).
Programa Linier dipandang sebagai teknik pengambilan keputusan karena dgn
pengintegrasian secara serentak dan pelaksanaan operasi secara berurutan
waktunya dgn menggunakan fasilitas- fasilitas yg tersedia, keputusan
diambil dgn memperhitungkan segala kemungkinan kapasitas sehingga
efisiensi optimal dapat tercapai (Syamsi, 1995). Pendekatan yg digunakan
adalah pendekatan programa linier sebagai model dalam OR.Latar Belakang
Ilmu Penelitian Operasional Muncul bermula dari era perang dunia II, dari
Inggris lalu berkembang ke Amerika. Dimana pertumbuhannya dimulai dari
Bidang Militer yg kemudian merambah ke bidang Bisnis, Industri dan
Pemerintahan. Ciri / karakter dari Penelitian Operasi ini adalah praktis.
Pendekatan penyelesaian masalah OR dalam suatu pengambilan keputusan,
menggunakan prosedur sbb :1. Menyusun situasi kehidupan sehari-hari dalam
suatu model matematis2. Mengeksplorasi strukturdari penyelesaian dan
mengembangkan prosedur yang sistematis
- 3. Teknik
Pengambilan Keputusan –Programa Linier3. Mengembangkan suatu penyelesaian,
termasuk teori matematis Beberapa langkah utama dalam mempelajari OR
menurut Mardiono, 1986 :1. Penentuan Tujuan Penentuan tujuan harus berbeda
dengan batas-batas orientasi dari studi yg dilakukan2. Formulasi Masalah
Dengan menemukan fokus permasalahan dan memformulasikannya sehingga dapat
diteliti untuk penentuan detail-detail dimana model yg akan dikembangkan:
a. Menentukan Dimensi Persoalan b. Menentukan Variabel Keputusan
Terkendali c. Menentukan Variabel Keputusan Tidak Terkendali d. Menentukan
Teknologi, Konstanta dan Parameter e. Menentukan Ukuran Keberhasilan3.
Pembentukan dan Pengembangan Model Dalam OR model yg digunakan adalah
model simbolik (matematika)
- 4. Teknik
Pengambilan Keputusan –Programa LinierPendekatan Penyelesaian Masalah
Sejalan dengan perkembangan model, perlu ditentukan bagaimana model akan
dipecahkan secara numerik, pendekatan apa yg akan diambil Optimasi atau
Simulasi.Programa Linier Merupakan teknik matematika untuk mendapatkan
alternatif penggunaan terbaik (optimum) atas sumber-sumber organisasi
(Levin, 1995). Pendekataan ini menggunakan tiga tahap proses, yaitu :1.
Perumusan Masalah Mengumpulkan informasi yg sesuai, mempelajari pertanyaan
apa yg harus dijawab dan membuat permasalahan kedalam bentuk programa
linier2. Pemecahan Masalah Mencari pemecahan optimal programa linier3.
Interpretasi dan Penerapan Solusi Pemeriksaan bahwa pemecahan masalah dari
programa linier sudah benar, mengerjakan analisis sensivitas yg cocok dan
menerapkannya kedalam praktek
- 5. Teknik
Pengambilan Keputusan –Programa Linier Persyaratan utama dalam pemecahan
masalah programam linier :1. Memiliki tujuan2. Harus ada alternatif
tindakan untuk mencapai tujuan3. Sumber yg diperhitungkan dalam model
mrpkn persediaan yg terbatas4. Tujuan dan segenap keterbatasannya
dinyatakan dalam bentuk formulasi matematikaMetode Grafik untuk Pemecahan
Programa Linier Merupakan suatu metode penyelesaian untuk persoalan
programan liniersepanjang jumlah variabel tidak lebih dari dua. Metode ini
merupakan cara yangbaik untuk mengembangkan suatu pengertian teknik
kuantitatif.
Pertemuan13
- 1. Pert. 13 Teknik Pengambilan Keputusan – Kriteria Majemuk
- 2. Teknik Pengambilan Keputusan –Kriteria Majemuk Proses analisa kebijakan membutuhkan adanya kriteria sebelum memutuskan pilihan dari berbagai alternatif yg ada. Kriteria menunjukkan definisi masalah dalam bentuk yg konkret dan kadang dianggap sebagai sasaran yg akan dicapai (Sawicki, 1992). Analisa atas kriteria penilaian dilakukan untuk memperoleh seperangkat standar pengukuran, untuk kemudian dijadikan sebagai alat dalam membandingkan berbagai alternatif. Pada saat pembuatan kriteria, pengambil keputusan harus mencoba untuk menggambarkan dalam bentuk kuantifikasi, karena akan selalu ada faktor-faktor yang tidak dapat dikuantifikasi seperti faktor sosial, estetika, keadilan, politis dan kelayakan pelaksanaan. Beberapa sifat yang harus diperhatikan dalam memilih kriteria pada setiap persoalan pengambilan keputusan :1. Lengkap Dapat mencakup seluruh aspek penting dalam persoalan tersebut.Suatu set kriteria dapat disebut lengkap apabila set ini dapat menunjukkan seberapa jauh seluruh tujuan dapat dicapai
- 3. Teknik Pengambilan Keputusan –Kriteria Majemuk2. Operasional Dapat digunakan dalam analisis, mencakup beberapa pengertian diantaranya mencakup sifat dapat diukur meliputi a. Memperoleh distribusi kemungkinan dari tingkat pencapaian kriteria yg mungkin diperoleh b. Mengungkapkan preferensi pengambil keputusan atas pencapaian kriteria3. Tidak Berlebihan Untuk menghindarkan perhitungan berulang, menghindari kriteria dengan pengertian yg sama4. Minimum Untuk lebih mengkomprehensifkan persoalanKriteria Majemuk Melalui analisa pengambilan keputusan kriteria majemuk, setiap hubungan preferensi antar alternatif dibandingkan hasil antara lebih disukainya alternatif (P-prefer), tidak berbeda (I-different) dan tidak dapat dibandingkan (R- incomparability)
- 4. Teknik Pengambilan Keputusan –Kriteria Majemuk Untuk menghadapi pengambilan keputusan kriteria majemuk maka konsep dasar pemilihan dapat diuraikan sbb :1. Dominasi Jika terdapat satu alternatif yg mendominasi alternatif yg lain, maka dengan mudah dipilih alternatif terbaik. Akan tetapi keadaan ini jarang terjadi dalam dunia nyata, yg paling sering adalah bahwa satu alternatif memiliki nilai yg lebih baik utk beberapa kriteria tetapi lebih buruk pada beberapa kriteria yg lainnya.2. Leksikografi Dengan kata lain alternatif a lebih disukai dari b, semata-mata karena untuk kriteria pertama (X1), alternatif a mempunyai nilai yg lebih baik dari alternatif b, bila a dan b sama baiknya, maka (X2) digunakan sebagai pembanding dst3. Tingkat Aspirasi Untuk melakukan pemilihan diantara beberapa alternatif, dapat pula ditentukan tingkat aspirasi yg harus dicapai oleh alternatif tersebut. Akan tetapi pada situasi lain, mungkin akan diperoleh bahwa tidak ada satu alternatif pun yg dapat memenuhi tingkat aspirasi yg ditentukan dan sebaliknya.
- 5. Teknik Pengambilan Keputusan –Kriteria MajemukFungsi Nilai Untuk mengatasi kesulitan dimana jumlah kriteria atau alternatif banyak, haris diusahakan mencari sesuatu fungsi yg dapat menggambarkan preferensi pengambil keputusan dalam menghadapi kriteria majemuk, inilah yg kita kenal dgn fungsi nilai. Suatu Fungsi V, yang menghubungkan suatu nilai riil V(x) untuk setiap titik x pada daerah evaluasi, disebut sebagai fungsi nilai yang mencerminkan struktur preferensi pengambil keputusan bila : X1~X2 ; V(X1) = V(X2) dan X1>X2 ; V(X1) > V(X2) Dengan demikian, karena V adalah fungsi nilai yg mencerminkan preferensi pengambil keputusan, maka alternatif yg terbaik adalah yg memberikan nilai V(x) terbesar.
Pertemuan14
- 1. Pert. 14 Teknik Simulasi
- 2. Teknik Simulasi Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika. Eksperimen dengan model matematika dilakukan dengan solusi analiti atau menggunakan simulasi. Model simulasi merupakan alat yg cukup fleksibel untuk memecahkan masalah.Teknik Simulasi Merupakan proses mendesai model dari suatu sistem nyata dan melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk memahami perilaku sistem itu dan/atau mengevaluasi berbagai strategi dalam opersi dari suatu sistem. Dalam pemodelan harus diperhatikan validitas model, yaitu bagaimana kemampuan model dapat mewakili dunia nyata. Validitas disini memiliki beberapa tingkatan :
- 3. Teknik Simulasi1. Replicaticely Valid Data yg dibangkitkan sama dgn data yg sudah ada dari sistem yg nyata2. Predictively Valid Data yg dibangkitkan diperkirakan atau terlihat sama dgn data yg diambil dari dunia nyata3. Structurally Valid Model tersebut benar-benar menunjukkan pola tingkah laku sistem nyata Sebagai alat analisis, Model Simulasi memiliki kelebihan dan kekurangan sbb :A. Kelebihan : - Tidak semua sistem dapat dipresentasikan dalam bentuk model matematika, sehingga model ini mrpkn model alternatif - Model yg sdh dibuat dapat dipergunakan berulang utk menganalisa tujuan - Analisa dgn metode simulasi dpt dilakukan dgn input data yg bervariasi - Model ini dpt mengestimasi performansi suatu sistem pada kondisi tertentu - Model ini memungkinkan utk melakukan studi suatu sistem
- 4. Teknik SimulasiB. Kekurangan - Simulasi sistem hanya mengestimasi karakteristik sistem nyata berdasarkan masukan tertentu - Harga model ini relatif lebih mahal dan memerlukan waktu yg cukup banyak utk pengembangannya - Kualitas dan analisis model tergantung kepada kualitas keahlian si pembuat model - Tidak dapat menyelesaikan masalah, hanya dapat memberikan informasi dari mana solusi dapat dicari Beberapa contoh bidang yang dapat didekati dengan simulasi :1. Manufaktur2. Sistem Komputer3. Pemerintah4. Bisnis5. Lingkungan dan Sosial
- 5. Teknik SimulasiKarakteristik Teknik Simulasi Beberapa hal yg perlu diperhatikan ketika memilih suatu model simulasi :1. Simulasi tidak dapat mengoptimasi performansi sistem, tetapi hanya menggambarkan atau memberikan jawaban atas pertanyaan ‘apa yg terjadi jika’ (what if)2. Simulasi tidak memberikan pemecahan masalah, tetapi hanya menyediakan informasi yg menjadi dasar pengambilan keputusan3. Simulasi juga tidak dapat memberikan hasil yg akurat atas karakteristik sistem jika datanya tidak akurat dan modelnya tidak dinyatakan dgn jelasModel Simulasi Model simulasi dapat ditinjau dari tiga dimensi yang berbeda :1. Statis – Dinamis Dapat digunakan untuk menggambarkan sistem yang bersifat statis maupun dinamis. Statis, dimana keadaan suatu sistem tidak dipengaruhi waktu, sedangkan Dinamis, keadaan sistem yg berubah dipengaruhi oleh waktu
- 6. Teknik Simulasi Model simulasi dapat ditinjau dari tiga dimensi yang berbeda :2. Stokastik – Deterministik Menggambarkan kejadian yg bersifat pasti ataupun yg bersifat tidak pasti dgn mengandung unsur-unsur probabilitas3. Kontinu – Diskrit Diskrit jika status sistem berubah pada waktu yg diskrit, sedangkan kontinu jika status variabelnya berubah seiring berjalannya waktu
- 7. Teknik SimulasiTahapan Studi Teknik Simulasi Langkah-langkah studi simulasi menurut Law & Kelton (1991) :1. Formulasi Masalah2. Mengumpulkan Data dan Perancangan Model3. Validasi Model4. Pembuatan Program Komputer dan Verifikasi5. Uji Coba Program6. Validasi Program7. Perancangan Eksperimen8. Eksekusi Program9. Analisa Data Output (Hasil Simulasi)10. Dokumentasi, Presentasi dan Implementasi
- 8. Teknik SimulasiSimulasi Komputer Biasanya simulasi dgn menggunakan bahasa pemrograman, spt BASIC,FORTRAN atau COBOL, tetapi memerlukan pemrograman tambahan untukMenangani simulasi sederhana yg diperlukan spt tabel dan kurang efisien bagisimulasi yg bertujuan khusus.Aplikasi Teknik SimulasiDengan alasan itu maka saat ini umumnya digunakan bahasa simulasi tujuanKhusus spt GPSS dan SIMAN1. GPSS (General Purpose Simulation System) Memiliki ciri : Simbol Standar : - Simulasi - Fasilitas dan Penyimpanan Mulai/ Pilihan Proses - Deretan Tunggu Berhenti - Waktu
- 9. Teknik Simulasi2. SIMAN (Simulation and Analisys) Dirancang dalam kerangka pemodelan yg tdd : a. Komponen Model Menggambarkan elemen fisik sistem (mesin, operator, gudang, alat transportasi, aliran material dll) dan interelasi elemen-elemen tersebut b. Komponen Eksperimen Merupakan rincian percobaan yg akan dilakukan terhadap model dan spesifikasinya, spt : - Inisialisasi - Ketersediaan Sumber - Perhitungan Statistik yg dipakai - Panjang Eksekusi Simulasi
- 10. Teknik SimulasiKarakteristik SIMAN : Pedgen (1990) mengutarakan karakteristik SIMAN tdd :1. Memiliki beberapa fungsi khusus untuk memudahkan pemodelan sistem manufaktur2. Kompatibilitas komputer main frame, minikomputer, mikrokomputer untuk memudahkan pengoperasian tanpa harus memodifikasi program3. Kemampuan pemodelan secara grafik, pendefinisian eksperimen dan model yg iteraktif4. Sistem Cinema yg menghasilkan real time, resolusi tinggi dan animasi grafik utk sistem yg dimodelkan5. Struktur modular yg memungkinkan integrasi dgn alat analisisSimulasi Animasi Merupakan suatu alat yg digunakan untuk melihat apakah model yg dibentuksudah mewakili keadaan realnya. Dilakukan dgn membuat visualisasi operasiModel sehingga dapat dilihat eksekusi modelnya.
- 11. Teknik SimulasiKeuntungan Simulasi Animasi :1. Menggambarkan secara langsung validasi model simulasi2. Memberikan kemampuan untuk memperlihatkan kesesuaian prosedur dan pengendalian sistem nyata3. Memberi keyakinan pengambil keputusan atas kebenaran hasilnyaKekurangan Simulasi Animasi :1. Animasi bukan merupakan analisa statistik yg akurat, tetapi merupakan pelengkap analisa2. Memerlukan waktu tambahan untuk pengembangan model animasi3. Animasi hanya merepresentasikan sebagian logika model sistem nyata yg dibuat
Comments
Post a Comment